LBE, Lab Based Education, atau dalam bahasa Indonesia berarti Edukasi berbasis Laboratorium, mampu memberikan cara pandang baru dalam membentuk lingkungan akademis yang kondusif. Penggunaan laboratorium sebagai sarana edukasi membantu prodi dalam mencapai tujuan pembelajaran, yaitu keahlian, kemampuan kognitif, dan perilaku. 
Setiap akademisi (dosen dan mahasiswa) dalam LBE mempunyai peran aktif untuk berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, selain juga dapat mengembangkan relasi akademis antar anggotanya. Pengembangan ilmu pengetahuan dilakukan melalui riset-riset yang dipelopori oleh kelompok riset (research group) yang dikelola oleh dosen-dosen yang berkompeten sesuai dengan topiknya. Yang menjadi nilai tambah disini adalah bahwa seluruh proses riset dilakukan dan diikuti oleh perpaduan antara dosen dan mahasiswa. Selain itu, dosen dimudahkan dalam pencapaian tri-dharma perguruan tinggi terlebih disisi penelitian dan pengabdian masyarakat. Melalui LBE, dosen dituntut menjadi seorang profesional, tidak hanya didalam lingkungan prodi, tetapi juga dilingkungan masyarakat (khususnya industri, dan public services)

Workshop Lab Based Education
(sumber: fb - Erwin T Sutomo)

Prodi S1 Sistem Informasi Stikom Surabaya baru-baru ini mengadakan workshop dengan pembicara Tony Dwi Susanto, Ph.D, yang membahas tentang pembentukan research group dan lab-based education. Research group membagi topik riset sesuai dengan profil lulusan kurikulum Prodi S1 Sistem Informasi, namun tidak menutup kemungkinan untuk memunculkan topik-topik lain yang mendukung profil tersebut. Workshop yang diadakan selama 2 hari berturut-turut ini telah membentuk empat research group antara lain IT Governance & Management, IS Developer, Data Management & Analytics, dan IT Adoption & Evaluation. Masing-masing research group membentuk research roadmap untuk menjawab tantangan perkembangan teknologi yang lagi tren saat ini, yaitu Smart City

- tea